Pages

Rabu, 14 September 2011

RENUNGAN HARIAN - edisi Kamis, 15 Sept 2011



...datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka:"percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab:"ya Tuhan kami percaya."
(Matius 9:28)
Bacaan : Matius 9:27-31

BELAJAR PERCAYA
Setelah pulang dari rumah sakit, Mitha sangat terpukul dengan hasil tes yang menyatakan kalau hidupnya tinggal beberapa bulan lagi. Mitha divonis terkena kanker stadium akhir. Berita itu langsung membuat semua harapan dan impian yang selama ini Mitha bangun runtuh seketika karena ia merasa putus asa. Sampai suatu saat ketika Mitha pergi beribadah, pendetanya berkothbah tentang iman. Iman diperlukan ketika kemustahilan muncul. Nah, dari situlah Mitha mulai sadar dan mengerti apa yang harus ia lakukan.
seperti apa yang Mitha alami, hari-hari ini kita mungkin baru mengalami sesuatu yang membuat kita jadi kecewa, sakit hati, tak ada harapan, atau berhenti untuk berjuang. Mungkin hal itu berupa vonis dokter, perlakuan teman, atau penyebab lainnya. Peristiwa yang sama dialami oleh dua orang buta yang berjumpa dengan Yesus. Selama ini mungkin mereka sudah sering dengar tentang Yesus. Mungkin mereka sudah tahu kalau Yesus sanggup buat mukjizat. Nah, hari itu ada kesempatan besar karena Yesus ada di dekat mereka. Sebuah pertanyaan Yesus lontarkan, "percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya>" Mereka lalu menjawab, "ya Tuhan , kami percaya." Akhirnya, mata mereka pun melek sesuai dengan iman mereka.
SObat muda, kadang bukannya Yesus tidak mau menolong atau menyembuhkan umat-Nya, tapi karena Dia tidak melihat iman dalam diri orang itu.

Sebelum minta pertolongan Tuhan, kita perlu yakin kalau Yesus sanggup menolong dan menjawab setiap pergumulan atau masalah kita. Tidak selalu Tuhan langsung menjawab doa kita dan ada kalanya Dia berkata "tidak" karena suatu alasan. Dalam hal itupunm kita perlu meyakini kalau kehendaknya selalu yang terbaik bagi kita. Nah, adakah sesuatu yang perlu Dia lakukan untukmu saat ini? berserulah kepada-Nya dengan iman! (ema)

Tidak ada satu hal pun yang mustahil bagi Dia asalkan kita percaya
Sumber: Renungan Anak Muda edisi September 2011

Minggu, 11 September 2011

RENUNGAN HARIAN - edisi Senin, 12 Sept 2011



Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, Tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya...
(Ibrani 10:25)
Bacaaan : Ibrani 10:24-25

PENTINGNYA IBADAH
Tahun ajaran baru sudah dimulai, artinya masa-masa yang menyita waktu mulai datang. Angel, mahasiswi tahun pertama, harus berjuang agar nilai IPK-nya bisa membuahkan beasiswa prestasi. Alhasil, banyak jadwal mengajar pemahaman Alkitab, Paduan suara, dan komsel pun dia batalkan demi memenuhi hasratnya mengejar nilai. Bahkan selama beberapa minggu terakhir, Angel juga jarang terlihat di gereja dengan alasan segudang: capeklah, ingin istirahatlah, atau sengaja ingin OFF sementara waktu.
Ada banyak penghalang buat datang ibadah, mulai dari rasa malas, kesibukan, banyak laporan praktikum, rekreasi keluarga, sampai masalah yang baru menumpuk. Setelah 6 hari beraktivitas dan capek, Minggu dianggap waktu yang pas buat refreshing dan tak perlu datang ibadah. Pemenuhan rutinitas agama karena kita mengaku orang percaya. Ibadah bisa juga jadi sarana menguatkan jiwa dan iman kita. Selain itu, kita saling menguatkan. Masyarakat Ibrani dalam bacaan hari ini juga pernah mengalami saat-saat seperti itu. Mungkin mereka takut dijauhi masyarakat sekitar atau baru malas karena harus sediakan waktu khusus. Jadi, perkara malas beribadah sebenarnya sudah ada sejak lama dan ada solusinya juga.
Sobat muda, jangan pernah mengabaikan pentingnya ibadah.

Ada baiknya kalau kita bisa saling mengingatkan dengan saudara-saudara seiman akan hal ini. Masalah boleh datang, kesibukan boleh menghadang, tapi kita harus tetap beribadah. terus kalau ada teman yang mulau jarang beribadah berilah perhatian dengan berkunjung, mendoakan, memberi nasihat, dan ajak datang ibadah lagi. Ingatlah akan hal ini sampai kapan pun. (abi)

Mari kita saling menguatkan dalam hal beribadah
Bacaan: Renungan Anak Muda edisi September

Sabtu, 10 September 2011

RENUNGAN HARIAN - edisi Minggu, 11 Sept 2011



Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
(2 Timotius 1:5)
Bacaan : 2 Timotius 1:3-6

DUA WANITA HEBAT
Dunia mengenal sosok Fanny Crosby sebagai wanita buta dengan prestasi luar biasa melebihi wanita berpenglihatan normal. Ternyata, hidup Fanny bisa luar biasa karena jasa dua wanita hebat yang mendampinginya: Eunice(neneknya) dan Nyonya Hawley (gurunya).

Eunice berperan besar dalam mendampingi, mendisiplin, dan menjelaskan kepada Fanny mengenai dunia yang belum dilihatnya. Sementara Nyonya Hawley adalah guru yang menguasai hukum taurat, puisi-puisi (termaksud Amsal), kitab injil, himne-himne karya Isaac Watts, dan Charles Wesley. Tak heran kalau Fanny Crosby menguasai banyak hal pada usia 8 tahun.
Sobat muda, hidup Fanny Crosby bisa luar biasa karena ia punya mentor-mentor yang hebat. Dunia bahkan mungkin tak kenal dengan eunice dan Nyonya Hawley, tapi keduanya berjasa membangun fondasi, menolong Fanny menemukan talentanya, dan terus memberinya semangat untuk bisa berhasil dalam hidupnya. Hal yang sama dialami oleh Timotius. Ia bisa jadi history maker pada zamannya karena pengaruh yang kuat dari dua wanita hebat, yakni nenek dan ibunya. Proses mentoring yang dilakukan kedua wanita ini membuat Timotius muda jadi sosok yang luar biasa.

Sobat muda, sangat jarang orang berhasil dalam hidupnya seorang diri. Banyak orangberhasil hidupnya karena punya mentor atau pembimbing yang hebat. Lewat para mentorlah mereka bisa dapat dukungan doa, pendampingan, bahu untuk menangis, dan dorongan untuk bangkit dari kegagalan. Kalau Fanny Crosby dan Timotius hidupnya bisa luar biasa karena mereka punya mentor, ada baiknya kamu juga punya. Caranya, kamu bisa berdoa dan mulai cari orang yang tepat, setelah itu, berjuanglah bersama sampai hidupmu jadi luar biasa dan berdampak bagi generasi ini. (ba)

Mentor yang tepat bisa menjadikanmu luar biasa
Sumber: Renungan Anak Muda edisi September 2011

RENUNGAN HARIAN - edisi Sabtu, 10 Sept 2011



... mereka mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api dan melakukan tenung dan telaah...sehingga mereka menimbulkan sakit hati-Nya.
(2 Raja-raja 17:17)
Bacaan : 2 Raja-raja 17:7-23

BAHAYA OKULTISME
Yenni, remaja putri berusia 11 tahun, punya kegemaran yang agak aneh. Hampir tiap sore ia bermain di kuburan yang ada dekat rumahnya. Bukan hanya itu, Yenni juga berlangganan layanan hiburan yang dilihatnya di televisi dengan "ketik REG" karena penasaran dengan masa depan dan kehidupan asmaranya. Apa kata bintangmu? Apakah pria ini adalah pangeranmu yang sejati? Kata-kata ini secara tak sadar berhasil memikat dan menjerat hidupnya. Yenni tak sadar kalau hidupnya dalam bahaya.
Pada zaman raja Hosea, kerajaan Israel pernah runtuh karena mereka berpaling dari Tuhan. Salah satu kekejian yang mereka lakukan adalah keterlibatan dengan okultisme ( Yeremia 17:17). Dalam Alkitab terjemahan lain, ayat ini berbunyi, "Mereka mempersembahkan anak-anak mereka sebagai kurban bakaran kepada dewa.

Mereka memakai ilmu gaib dan meminta petunjuk dari dukun-dukun yang dapat berhubungan dengan roh-roh. Mereka begitu giat melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan hati TUHAN (2 Raja-raja 17:17, BIS) tak heran kalau akhirnya Tuhan sakit hati dengan kelakuan mereka, sampai mereka dibiarkan jadi tawanan.
Hari-hari ini iblis makin gencar mempengaruhi generasi muda lewat hal-hal yang berbau okultisme. Kemasan sengaja dibuat menarik biar generasi muda tak sadar kalau dirinya sedang dijebak iblis. Hati-hati, Sobat muda! Semua yang berasal dari iblis, sebaik apapun kemasannya, ujungnya pasti tak baik. Jadi, kalau sampai saat ini kamu masih terlibat dengan okultisme, bertobatlah dan kembali pada Tuhan sekarang juga. Jika perlu, kamu bisa minta dilayani pelepasan agar pengaruh okultisme benar-benar lepas dari hidupmu. Setelah itu, jauhilah okultisme dan belajarlah hidup untuk menyenangkan hati-Nya. Selamat beraktivitas! (prp)

Keterlibatan dengan okultisme membuat seseorang jadi musuh Tuhan
Sumber: Renungan Anak Muda edisi September 2011

Kamis, 08 September 2011

RENUNGAN HARIAN - edisi Kamis, 8 Sept 2011


Sebab mereka itu suatu bangsa pemberontak, anak-anak yang suka bohong anak-anak yang enggan mendengar akan pengajaran Tuhan.
(Yesaya 30:9)
Bacaan : Yesaya 30:8-11

ANAK MUDA YANG BEDA
Banyak anak muda yang hidupnya mengikuti trend yang suka menonjolkan kejantana. Banyak anak muda bangga kalau sudah masuk jadi anggota geng yang brutal karena dirinya akan kelihatan perkasa dan berkuasa. Tidak sedikit juga anak muda yang bangga kalau dapat mencelakakan sesamanya, memukul, menghajar sampai luka berat, sampai kuat minum sekian botol minuman alkohol. Bahkan tak jarang, anak-anak muda itu juga melawan dan berontak kepada orangtuanya, melawan hukum, bahkan melawan Tuhan.
Bacaan Alkitab kita hari ini menunjukan apa yang banyak diperlihatkan oleh anak-anak muda zaman sekarang: suka berontak, suka berdusta, dan tak mau mendengar pengajaran. Tuhan tak lagi dianggap sebagai sumber pertolongan, tetapi lebih suka dengan hal-hal yang semu dan manis bagi jiwa mereka. Firman Tuhan mengingatkan, kalau kelakuan semacam ini diteruskan dan kita tak bertobat, maka keadaan mereka akan hancur. Cuma ada satu cara yang Alkitab ajarkan, yakni kita harus bertobat dan tinggal diam dalam hadirat-Nya. Kekuatan kita yang sejati akan muncul saat kita tinggal tenang dan percaya kepada Tuhan.
Sobat muda, tidak semua yang dilakukan generasi muda sekarang harus kamu ikutin juga. Kalau anak-anak muda lain suka membuktikan siapa dirinya, tidak peduli bagaimanapun caranya, hendaknya hidup kita tetap berpegang pada kebenaran. Kalau sejak muda kita sudah suka bohong demi ketenaran kita, maka kita akan terbiasa dan mengganggap dusta sebagai kebenaran. Orang-orang yang suka bohong, tak mau diatur, dan menolak pengajaran dari Firman Tuhan, hidupnya tidak akan lebih baik. Ayo, belajar bangun hidupmu dengan kejujuran, mau untuk diatur, dan mau mendengar apa yang Firman Tuhan katakan. Mari belajar hidup dalam kebenaran. (bee)

Tidak ada yang bisa dibanggakan dari sikap suka berontak, suka bohong, dan penolakan terhadap pengajaran Tuhan.
Sumber: Renungan Anak Muda edisi September 2011

Rabu, 07 September 2011

RENUNGAN HARIAN - edisi Rabu, 7 September 2011



Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
(2 Samuel 12:13)
Bacaan : 2 Samuel 12:1-14

KELEMBUTAN HATI
Ketika masih muda, Joy sempat terlibat konflik dengan ayah tirinya ketika ayahnya ingin menasehati agar ia belajar jadi wanita yang dewasa. Beliau tidak setuju dengan beberapa gaya hidup yang ia jalani. Bukannya bertrima kasih dan mendengarkan nasehatnya, malah ia marah dan membantah beliau dengan perkataan yang tidak pantas. Ayahnya pun marah hingga tak mau mengganggapnya sebagai anak lagi. Ketika berdoa, ternyata Tuhan menggerakan hati Joy agar meminta maaf karena perlakuan yang tak baik itu. Puji Tuhan, ternyata ayahnya mau mengampuni kesalahannya.
Sobat muda, kelembutan hati adalah awal dari pemulihan, baik dalam berelasi dengan sesama maupun dalam hubungan kita dengan Tuhan. Saya tidak bisa membayangkan apa jadinya jika Joy tetap ngotot merasa benar dan tidak minta maaf. Mungkin ayahnya juga tidak akan mengampuninya. Hari ini Alkitab menceritakan bagaimana Daud menerima teguran yang sangat keras dari Nabi Natan berkaitan dengan dosanya. Bukannya marah dengan teguran itu, sikap Daud malah menunjukan kelembutan hati yang dimilikinya. "Aku sudah berdosa kepada Tuhan," itulah pengakuan Daud. Tidak ada pembelaan, merasa benar, atau menyalahkan orang lain. Dalam Mazmur 51, Daud juga menyatakan pengakuan dosanya dengan panjang lebar.
Kelembutan hati terlihat ketika kita berani mengakui kesalahan dan minta maaf tanpa membela diri. Kelembutan hati akan nampak pula ketika kita bersedia menerima koreksi, teguran, dan nasihat supaya hidup kita jadi lebih baik di masa mendatang. Bagaimana dengan kondisi hatimu saat selama ini? Apakah kamu termaksud orang yang muda yang mengakui kesalahan dan mau menerima koreksi atau teguran? Mari belajar punya hati yang lemah lembut karena itu akan membawa kebaikan bagi kita. (pol)

"Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka memiliki bumi." (Matius 5:5)
Sumber: Renungan Anak Muda edisi September 2011

Selasa, 06 September 2011

RENUNGAN HARIAN - edisi Selasa, 6 September 2011



Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja.
(Daniel 1:3-4)
Bacaan : Daniel 1:1-21

PENTINGNYA PENDIDIKAN
Fanny Crosby lahir dengan nama Frances Jane Alstyne.Orangtuanya bernama John dan Mercy Crosby. Pada usia 15 tahun, Fanny masuk dalam sebuah pendidikan khusus anak-anak buta yang membuatnya mandiri dan mengerti banyak hal tentang kehidupan. Fanny jadi murid yang paling menonjol dan dianggap mahir dalam bidang matematika, seni, bahasa Inggris, dan filsafat. Fanny juga sangat jago bermain gitar, harpa, piano, dan organ, serta ahli menulis puisi. Tidak heran kalau banyak tulisan Fanny sering dimuat di harian Tribune dan New York Times.
Sobat muda, semua itu tidak akan pernah terjadi jika Fanny tidak pernah bersekolah. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan itu sangat penting dan tidak bisa diabaikan. Apalagi kalau kita mau memberi pengaruh kepada orang banyak dengan menulis di surat kabar, bicara di hadapan pejabat daerah, atau menghadiri jamuan di istana negara. Bahasa Alkitabnya, kita berdiri di hadapan raja-raja. Kalau kita mau mengalami hal itu, maka proses didikan tidak boleh diabaikan karena kita sedang ditempa dan dipersiapkan. Daniel dianggap layak bekerja pada raja. Tapi semua itu dianggap belum cukup. Makanya Daniel masih perlu diajarkan tulisan dan bahasa orang kasdim. Penyertaan Allah membuat membuat kecerdasan Daniel tambah mantap sehingga ia ditemukan punya kecerdasan 10 kali lipat dibanding teman-temannya. Sobat Muda, kalau sekarang kamu masih diberi kesempatan sekolah atau kuliah, belajarlah sebaik mungkin dan raih prestasi setinggi mungkin. Jangan suka bolos, nitip tanda tangan, atau malas mengerjakan tugas. Lakukan bagianmu dengan very well sambil meminta penyertaan Tuhan. Siapa tahu, kelak kamu akan dipakai untuk membuat sejarah besar di dunia ini. (ba)

Pendidikan adalah pintu gerbang untuk membawa kita jadi orang yang memberi pengaruh besar pada dunia ini.
Sumber: Renungan Anak Muda edisi September 2011